Gangguan Suara
Gangguan pada proses produksi suara merupakan salah satu jenis gangguan komunikasi. Gangguan tersebut meliputi:
a. Kelainan Nada : gangguan pada frekuensi getaran pita suara pada waktu ponasi yang berakibat pada gangguan nada yang diucapkan, yaitu nada tinggi, nada rendah, nada datar, dwinada, suara pubertas.
b. Kelainan kualitas suara : yaitu gangguan suara yang terjadi karena adanya ketidaksempurnaan kontak antara pita suara pada saat adduksi, sehingga suara yang dihasilkan tidaksama dengan suara yang biasanya. Hal ini berpengaruh pada kualitas suara yaitu, preathiness, hoarness, harness, hipernasal, hiponasal.
c. Afonia
Yaitu kelainan suara yang diakibatkan ketidakmampuan dalam memproduksi suara atau tidak dapat bersuara sama sekali karena kelumpuhan pita suara, histeria, pertumbuhan yang tidak sempurna atau karena suatu penyakit.
Gangguan Irama
Yaitu gangguan bicara dengan ditandai adanya ketidaklancaran pada saat berbicara, meliputi:
a. Stuttering : atau gagap, yaitu gangguan dalam kelancaran berbicara berupa pengulangan bunyi atau suku kata, perpanjangan dan ketidakmampuan untuk memulai pengucapan kata.
b. Cluttering :ganguan kelancaran bicara yang ditandai bicara yang sangat cepat, sehingga terjadi kesalahan artikulasi sehingga sulit dimengerti.
Terdapat 3 type yaitu:
1. Distorsi : pengucapan yang tidak jelas
2. Substitusi : penggantian ucapan menjadi bunyi yang lain
3. Omisi : penghilangan bunyi-bunyi
c. Palilalia
Kelainan ini jarang terjadi, dan biasanya terjadi setelah usia dewasa.
c. Peranan Guru dalam mengatasi anak dengan gangguan Komunikasi di Sekolah Reguler
Sekolah merupakan lembaga yang menyelenggarakan pendidikan untuk peserta didik , yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan dengan memperhatikan tahap perkembangan dasar dan kesesuian dengan lingkungan, sehingga muncul kemandirian.
Seorang guru di sekolah reguler mempunyai peran ganda dalam mengelola siswanya baik yang mempunyai kebutuhan khusus maupun yang reguler. Dalam tugasnya sebagai guru selain mendidik dan mengajar juga memberikan pelayanan dan pelatihan dalam upaya mengatasi problematika yang dihadapi terutama apabila terdapat siswa dengan gangguan komunikasi.
Penanganan gangguan komunikasi yang profesional ditangani oleh speech therapist atau ahli bina wicara. Profesi tersebut dilatarbelakangi oleh pendidikan formal di bidang kesehatan. Ahli bina wicara tersebut menangani kelainan gangguan komunikasi baik yang dialami oleh anak maupun orang dewasa. Mereka juga merupakan anggota tim dari rehabilitasi medis bekerjasama dengan profesi lain dalam rangka bersama-sama menangani pasien.
Peranan guru dalam menangani gangguan komunikasi adalah sebagai mitra kerja dari ahli bina wicara, karena profesi guru adalah ahli di bidang pendidikan.
Dalam kegiatan belajar mengajar penanganan gangguan komunikasi mengacu kepada mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena bahasa adalah alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar