MUNGKIN ADA GANGGUAN PENCERNAAN
JIKA tak ada faktor yang mengontribusi munculnya encopresis, menurut Rini, maka tetap harus diwaspadai. Jangan-jangan ada masalah dengan kesehatannya. Misalnya ada penyakit atau gangguan di organ pencernaan. Kepastian akan adanya kelainan di bagian usus dapat terdeteksi melalui pemeriksaan rontgen.
Berikut ini beberapa gangguan/penyakit yang bisa menyebabkan BAB tak terkendali:
* Diare yang tak kunjung sembuh.
* Penyakit kencing manis (diabetes melitus).
- Gangguan urat saraf tulang belakang.
* Gangguan anus seperti tumor anus atau adanya penonjolan lapisan rektum melalui anus.
Semua penyakit ini memiliki gejala hampir sama dengan encopresis, yakni si penderita tidak mampu mengontrol BAB-nya.
LANGKAH MENEGAKKAN DIAGNOSA
Untuk mengetahui penyebab kesulitan pengendalian BAB ini, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan yaitu:
* Pemeriksaan kelainan saraf, misalnya pemeriksaan fungsi saraf dan lapisan otot-otot pelvis (panggul).
* Pemeriksaan struktur/organ pencernaan.
* Pemeriksaan anus dan rektum.
* Pemeriksaan sensasi di sekeliling lubang anus.
* Pemeriksaan sigmoidoskopi (pemeriksaan bagian dalam usus besar).
Pengobatan atau terapinya hampir sama dengan encopresis. Jika tak kunjung berhasil mungkin diperlukan proses pembedahan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar